Mengapa Benjolan Ini Terbentuk dan Bagaimana Mengatasinya: Bunion

Bunion adalah benjolan tulang yang berkembang di pangkal jempol kaki, tepatnya pada sendi metatarsofalangeal pertama. Kondisi ini seringkali menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan, serta dapat memengaruhi cara berjalan. Banyak orang bertanya-tanya, mengapa benjolan ini bisa terbentuk dan apa saja opsi penanganannya. Artikel ini akan membahas penyebab umum bunion dan panduan lengkap untuk mengatasinya.

Pada dasarnya, mengapa benjolan bunion terbentuk adalah karena adanya tekanan yang tidak merata pada sendi jempol kaki selama bertahun-tahun. Tekanan ini menyebabkan jempol kaki tertarik ke arah jari-jari kaki yang lebih kecil, sehingga pangkal sendi menonjol keluar. Beberapa faktor risiko utama meliputi:

  1. Faktor Genetik: Beberapa orang memiliki bentuk kaki yang secara genetik lebih rentan terhadap bunion.
  2. Jenis Sepatu: Penggunaan sepatu hak tinggi yang sempit, atau sepatu dengan ujung runcing, dapat memeras jari-jari kaki dan meningkatkan tekanan pada sendi jempol. Ini adalah salah satu alasan utama mengapa benjolan ini sering terjadi pada wanita.
  3. Kondisi Medis: Kondisi tertentu seperti rheumatoid arthritis atau flat feet (kaki datar) dapat meningkatkan risiko terjadinya bunion.
  4. Aktivitas Fisik: Aktivitas yang memberikan tekanan berulang pada kaki atau penggunaan alas kaki yang tidak sesuai dalam jangka panjang juga bisa berkontribusi.

Gejala bunion meliputi nyeri yang berfluktuasi, kemerahan, bengkak, mati rasa, dan kesulitan mengenakan sepatu. Seiring waktu, benjolan bisa membesar dan semakin menyakitkan, bahkan saat tidak mengenakan sepatu.

Untuk mengatasi bunion, ada beberapa pendekatan, mulai dari metode konservatif hingga intervensi bedah:

  1. Perubahan Alas Kaki: Kenakan sepatu yang lebih lebar, nyaman, dan memiliki ruang yang cukup untuk jari-jari kaki. Hindari sepatu hak tinggi dan ujung runcing.
  2. Bantalan dan Pelindung: Gunakan bantalan atau pelindung khusus bunion yang tersedia di apotek untuk mengurangi gesekan dan tekanan pada benjolan.
  3. Terapi Dingin: Mengompres area yang nyeri dengan es dapat membantu mengurangi pembengkakan dan rasa sakit.
  4. Obat Pereda Nyeri: Obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) yang dijual bebas dapat digunakan untuk meredakan nyeri dan peradangan.
  5. Ortotik Kustom: Dokter mungkin merekomendasikan penggunaan sol atau ortotik khusus untuk memperbaiki posisi kaki dan mengurangi tekanan pada sendi.
  6. Fisioterapi: Latihan khusus dapat membantu memperkuat otot kaki dan meningkatkan stabilitas sendi.
  7. Operasi (Bunionektomi): Jika metode konservatif tidak berhasil dan bunion sangat mengganggu, operasi mungkin menjadi pilihan. Prosedur ini melibatkan koreksi posisi tulang dan sendi untuk meluruskan jempol kaki dan menghilangkan benjolan.

Sebagai informasi, menurut data dari Perhimpunan Dokter Kaki Indonesia (PDKI) per Maret 2025, bunion lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria, dengan perbandingan sekitar 9:1. Dr. Rina Kusuma, seorang spesialis ortopedi kaki dan pergelangan kaki dari Rumah Sakit Sentosa Medika, dalam sebuah podcast kesehatan pada hari Senin, 2 Juni 2025, pukul 10:00 WIB, menegaskan, “Pencegahan dini melalui pemilihan alas kaki yang tepat adalah kunci. Jika bunion sudah terbentuk, jangan tunda untuk berkonsultasi dengan ahli agar penanganan bisa dilakukan sedini mungkin.”