Badan Geologi terus menerus mengingatkan masyarakat luas dan pemerintah daerah setempat terkait status aktivitas vulkanik Gunung Marapi yang hingga saat ini masih ditetapkan pada level Waspada (Level II). Peningkatan aktivitas vulkanik yang secara konsisten teramati melalui berbagai instrumen pemantauan menjadi dasar utama dan alasan kuat di balik peringatan yang terus diulang ini. Meskipun gunung api aktif ini belum menunjukkan indikasi erupsi besar yang eksplosif, potensi bahaya erupsi skala kecil hingga menengah tetap nyata ada dan memerlukan kewaspadaan berkelanjutan serta kesiapsiagaan penuh dari semua pihak terkait, terutama masyarakat yang tinggal di sekitar lereng gunung.
Salah satu alasan utama mengapa status Waspada tetap dipertahankan adalah karena masih terdeteksinya peningkatan frekuensi dan intensitas kegempaan di sekitar area Gunung Marapi. Rangkaian gempa-gempa vulkanik, baik yang berpusat dangkal di dekat permukaan maupun yang berkedalaman lebih dalam, secara jelas mengindikasikan adanya pergerakan fluida magma yang signifikan di bawah permukaan gunung. Frekuensi dan intensitas gempa yang cenderung fluktuatif namun secara keseluruhan tetap signifikan menjadi salah satu indikator kunci adanya potensi letusan yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan sulit diprediksi waktunya secara pasti.
Selain aktivitas kegempaan yang masih tinggi, Badan Geologi juga secara cermat mencatat adanya perubahan yang teramati pada aktivitas visual kawah dan data deformasi (perubahan bentuk) tubuh gunung. Emisi gas vulkanik, meskipun intensitasnya belum masif atau membahayakan secara langsung, masih terus teramati keluar dari kawah utama. Pengukuran deformasi yang dilakukan secara berkala juga menunjukkan adanya sedikit penggembungan pada beberapa bagian tubuh gunung. Perubahan-perubahan parameter vulkanik ini secara kolektif mengindikasikan bahwa sistem internal Gunung Marapi masih sangat aktif dan dinamis.
Dengan mempertimbangkan berbagai indikator aktivitas vulkanik yang teramati tersebut, Badan Geologi sekali lagi menekankan betapa pentingnya bagi masyarakat untuk mematuhi dengan sungguh-sungguh rekomendasi dan arahan yang telah dikeluarkan oleh pihak berwenang. Zona berbahaya yang telah ditetapkan dalam radius tertentu dari kawah aktif harus benar-benar dikosongkan dari segala aktivitas manusia untuk menghindari risiko tinggi terkena dampak langsung material erupsi seperti lontaran batu panas, abu vulkanik tebal, dan aliran awan panas yang sangat berbahaya.